17 August 2010

Surat Dari Sang Maha Pencipta


Saat kau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan
berharap engkau akan
berbicara kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata
meminta pendapatKU atau
bersyukur kepadaKU atas sesuatu hal yang indah
yang terjadi dalam
hidupmu hari ini atau kemarin.

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk
mempersiapkan diri untuk pergi
bekerja. AKU kembali menanti saat engkau sedang
bersiap, AKU tahu akan
ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan
menyapaKU, tetapi engkau
terlalu sibuk.

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama
lima belas menit
tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat
engkau menggerakkan
kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara
kepadaKU tetapi engkau
berlari ke telephone, dan menelepone seseorang
teman untuk mendengarkan
gosip terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi
bekerja dan AKU
menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua
kegiatanmu AKU
berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu
kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang ke
sekeliling, mungkin
engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU,
itulah sebabnya mengapa
engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau
memandang tiga atau empat
meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu
berbicara dan menyebut
namaKU dengan lembut sebelum mereka menyantap
rizki yang AKU berikan,
tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak
apa-apa masih ada waktu
yang tersisa dan aku berharap engkau akan
berbicara kepadaKU, meskipun
saat engkau pulang kerumah kelihatannya
seakan-akan banyak hal yang
harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU
tidak tahu apakah
kau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau
selalu kesana dan
menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya,
tanpa memikirkan
apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan.
Kembali AKU menanti
dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati
makananmu tetapi
kembali kau tidak berbicara kepadaKU.

Saat tidur KUpikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan
selamat malam kepada keluargamu, kau melompat
ketempat tidur dan
tertidur tanpa sepatahpun namaKU kau sebut. Tidak
apa-apa karena
mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu
hadir untukmu. AKU
telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
AKU bahkan ingin
mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang
lain. AKU sangat
menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah
kata, do'a, pikiran
atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah, engkau
bangun kembali dan
kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari
ini kau akan
memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU.

Tapi yang AKU tunggu...ah, tak jua kau menyapaKU.
Dari detik ke detik,
dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingga hari
berganti lagi, kau
masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak
ada seucap do'a, dan
tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk
bersujud kepadaKU.

Apakah salahKU padamu? Rizki yang AKU limpahkan,
kesehatan yang AKU
berikan, harta yang AKU relakan, makanan yang AKU
hidangkan, anak-anak
yang AKU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu
ingat kepadaKU?
Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap
berharap suatu saat
engkau akan menyapaKU, memohon perlindunganKU, dan
bersujud
menghadapKU.

Yang selalu menyertaimu setiap saat,
ALLAH SWT.

1 komentar:

Anonymous said...

But Rangel is smart Moncler enough to recognize at least a measure of the truth in what Tasini is saying: Moncler Boutique The congressman’s troubles are not his

Post a Comment