PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembaharuan dalam Islam berawal dari pemikiran seorang pujangga besar Ibnu Taimiyah (1263-1328 H), dengan semboyan al-Muhyi atsar al-Salaf. Semboyan tersebut bertujuan kembali kepada Al-qur’an dan Hadist, dan perilaku sahabat al-khulafah al-Rasyidin. Dalam hal ini ia menonjolkan Ahmad Ibnu Hambal, yang senantiasa gemar mempraktekkan ijtihad, dan sangat anti terhadap kemusyrikan, bid’ah dan khurafat1.
Pemikiran Ibnu Taimiyah ini, didukung penuh dan dilanjutkan oleh muridnya Ibnu Qayyim al-Jauziah (1292-1350), kemuan disebarluaskan oleh Muhammad Abdul Wahab al-Najdi (1115-1206H)2. Muhammad bin Abdul Wahab al-Najdi dalam gerakan da’wahnya terkesan keras dan tak suka kompromi.
Pembaharuan yang diaktifkan lagi oleh Muhammad bin ‟Abdul Wahab itu, bukan reaksi terhadap suasana politik ketika itu, tapi sebagai reaksi terhadap paham tauhid yang telah rusak oleh ajaran yang menyusup ke dalam ajaran Islam. Harun Nasution menyebutkan gerakan pemurnian ajaran Islam3. Istilah ini, tentunya lebih tepat ketimbang pembaharuan, yang terkesan penggantian semua yang lama. Setelah Muhammad Abdul al-Wahab wafat, ide-idenya tersebut disebarluaskan oleh Ibnu Su‟ud dan putranya Abdal Aziz4.
Lebih Jelasnya silahkan Download SelengkapnyaDISINI
1.1. Latar Belakang
Pembaharuan dalam Islam berawal dari pemikiran seorang pujangga besar Ibnu Taimiyah (1263-1328 H), dengan semboyan al-Muhyi atsar al-Salaf. Semboyan tersebut bertujuan kembali kepada Al-qur’an dan Hadist, dan perilaku sahabat al-khulafah al-Rasyidin. Dalam hal ini ia menonjolkan Ahmad Ibnu Hambal, yang senantiasa gemar mempraktekkan ijtihad, dan sangat anti terhadap kemusyrikan, bid’ah dan khurafat1.
Pemikiran Ibnu Taimiyah ini, didukung penuh dan dilanjutkan oleh muridnya Ibnu Qayyim al-Jauziah (1292-1350), kemuan disebarluaskan oleh Muhammad Abdul Wahab al-Najdi (1115-1206H)2. Muhammad bin Abdul Wahab al-Najdi dalam gerakan da’wahnya terkesan keras dan tak suka kompromi.
Pembaharuan yang diaktifkan lagi oleh Muhammad bin ‟Abdul Wahab itu, bukan reaksi terhadap suasana politik ketika itu, tapi sebagai reaksi terhadap paham tauhid yang telah rusak oleh ajaran yang menyusup ke dalam ajaran Islam. Harun Nasution menyebutkan gerakan pemurnian ajaran Islam3. Istilah ini, tentunya lebih tepat ketimbang pembaharuan, yang terkesan penggantian semua yang lama. Setelah Muhammad Abdul al-Wahab wafat, ide-idenya tersebut disebarluaskan oleh Ibnu Su‟ud dan putranya Abdal Aziz4.
Lebih Jelasnya silahkan Download Selengkapnya
0 komentar:
Post a Comment